Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa unsur terikat yang tidak bisa berdiri sendiri, harus melekat dengan kata lainnya.
Misalnya ‘antar’ dan ‘kota’, harus ditulis ‘antarkota’.
Di bawah ini beberapa contoh kata dengan bentuk terikat.
adi : adidaya
nara : narahubung
tele : telegraf
swa : swadaya
poli : poligon
super : supercepat
pari : paripurna
eka : ekabahasa
pramu : pramuniaga
sub : subdirektorat
trans : transformasi
intra : intrauniversiter
elektro : elektromagnet
anti : antibodi
bio : biodata
bi : bipolar
dwi : dwiguna
infra : inframerah
dasa : dasawarsa
sapta : saptapesona
non : nonaktif
antar : antarprovinsi
re : reaktualisasi
catur : caturwulan
tri : trilomba
ultra : ultrasonik
semi : semimiliter
intro : introspeksi
de : demoralisasi
ko : kosponsor
maha : mahasuci
eks : ekspegawai
awa : awahama
ekstra : ekstrateritorial
deka : dekaliter
pra : prasejarah
pasca : pascasarjana
multi : multifungsi
aero : aerodinamika
panca : pancasila
purna : purnajabatann
Jika unsur terikat diikuti oleh kata dengan awalan huruf kapital, maka ditulis dengan tanda penghubung (-).
Misalnya :
- non-Indonesia
Jika kata ‘maha’ diikuti oleh kata ‘esa’ atau kata yang bukan kata dasar, maka penulisannya dipisah.
Misalnya :
- Tuhan Yang Maha Esa
- Dia Yang Maha Penyayang